dd
Halo sobat semut ketemu lagi dengan saya Tubagus Afrizal Agus Irawan, kali ini saya akan mengajarkan dan menjelaskan manfaat puntung rokok dijadikan sebagai peptisida nabati, Baik lansung saja ke topik pembahasan.
Satu puntung rokok memerlukan waktu yang lama untuk hancur, yaitu 1,5-2,5 tahun untuk terurai dalam tanah, untuk dapat terurai pada air tawar membutuhkan waktu sekitar 1 tahun dan pada air asin (air laut) sekitar 5 tahun. Ini dapat menjadi sebuah masalah serius tentang sampah, pasalnya Indonesia memproduksi rokok rata-rata 300 milyar batang pertahun, itu artinya sampah puntung rokok saja jika kita akumulasikan selama 5 tahun, maka sampah puntung rokok itu dapat menyaingi tinggi Monas.
Puntung sebagai sisa para perokok akan menjadi sampah di asbak dan selanjutnya bakal dibuang ke tempat sampah. Bagi sebagian orang puntung rokok tak lebih berbahaya dibanding roko itu sendiri. Namun bagi sebagian (kecil) lainnya, puntung rokok acapkali juga dimanfaatkan untuk hal lain. Sebagai contoh adalah untuk mengusir semut di sekitar rumah, ataupun diambil gabus filternya sebagai bahan kerajinan rumah tangga.
Halo sobat semut ketemu lagi dengan saya Tubagus Afrizal Agus Irawan, kali ini saya akan mengajarkan dan menjelaskan manfaat puntung rokok dijadikan sebagai peptisida nabati, Baik lansung saja ke topik pembahasan.
Satu puntung rokok memerlukan waktu yang lama untuk hancur, yaitu 1,5-2,5 tahun untuk terurai dalam tanah, untuk dapat terurai pada air tawar membutuhkan waktu sekitar 1 tahun dan pada air asin (air laut) sekitar 5 tahun. Ini dapat menjadi sebuah masalah serius tentang sampah, pasalnya Indonesia memproduksi rokok rata-rata 300 milyar batang pertahun, itu artinya sampah puntung rokok saja jika kita akumulasikan selama 5 tahun, maka sampah puntung rokok itu dapat menyaingi tinggi Monas.
Puntung sebagai sisa para perokok akan menjadi sampah di asbak dan selanjutnya bakal dibuang ke tempat sampah. Bagi sebagian orang puntung rokok tak lebih berbahaya dibanding roko itu sendiri. Namun bagi sebagian (kecil) lainnya, puntung rokok acapkali juga dimanfaatkan untuk hal lain. Sebagai contoh adalah untuk mengusir semut di sekitar rumah, ataupun diambil gabus filternya sebagai bahan kerajinan rumah tangga.
Penelitian
Beberapa mahasiswa UNY dari jurusan pendidikan biologi FMIPA mengadakan penelitian mengenai Komparasi Efektifitas Puntung Rokok dan Ekstrak Daun Pepaya sebagai bahan alami insektisida nabati.
Persiapan Percobaan
Awalnya para mahasiswa menyediakan tanaman kol dan juga menaburinya dengan hama jenis plutellaxylostella. Bersamaan dengan itu, mereka membikin ekstrak daun pepaya dan juga puntung rokok, keduanya dijadikan sebagai iinsektisida nabati.
Praktek Percobaan
Setelah semuanya siap, langkah selanjutnya adalah melakukan penyemprotan insektisida nabati tersebut pada tanaman kol yang telah dibubuhi hama. Selain dilakukan secara berkala dengan jadwal yang sudah ditentukan, proses penyempotan itu dilakukan selama sekitar satu setengah bulan.
Dari waktu ke waku selalu ada pencatatan data yaitu dengan cara mengamati tanaman kol, baik sebelum dan sesudah dilakukan penyemprotan.
Tingkat Mortalitas
Diketahui siklus hidup hama Plutellaxylostella dari fase larva hingga fase dewasa adalah selama enam hari. Dengan mengandalkan ekstrak daun pepaya yang dipadukan dengan ekstrak puntung rokok, maka yang dihasilkan adalah sebagai berikut;
- Ekstrak puntung rokok mengakibatkan 100% tingkat mortalitas (tingkat kematian) hama Plutellaxylostella, yaitu sejumlah 21 ekor hama dalam kurun waktu 3 hari. Pada hari ke-6, sebagian hama yang masih hidup akan berubah menjadi ngengat. Satu hari berikutnya akan ada penampakan bunga kol yang mengalami pembusukan, berwarna coklat, beraroma busuk, dan juga terjadi pelelehan.
- Sedngkan dai ekstra daun pepaya memilkiki pengaruh mematikan hama Plutellaxylostella sebesar 65% atau sebanyak 14 ekor. Hanya saja kurun waktunya juga lebih lama, yaitu selama 5 hari. Tentang terjadinya pembusukan, serupa dengan menggunakan ekstrak puntung rokok, akan tetapi masih nampak jelas morfologinya
Kadar Nikotin
Mengacu pada perbandingan penelitian di atas, maka dapat diketahui bahwa ekstrak puntung rokok memiliki kedahsyatan lebih jika dibandingkan dengan ekstrak daun pepaya. Alasannya bisa dijelaskan bahwa puntung rokok yang juga berbahan tembakau, di dalamnya ada kandungan alkoida, yaitu nikotin yang terikat dengan asam malat dan asam sitrat.
Bukan itu saja, ada pula beberapa senyawa lain yang terkandung dalam puntung rokok berbahan tembakau ini dan mampu membunuh hama lebih dahsyat, yaitu senyawa Amin, senyawa Pirol, senyawa Pidirin, serta alkaloida Nomikotin dan anabasin.
Tuntutan Kebutuhan
Pertanian memiliki sumbangsih kehidupan yang tak ternilai harganya. Oleh karenanya bidang ini tak bisa tidak harus tetap dirawat dan diperjuangkan, termasuk berbagai kebutuhan untuk menunjang keberlangsungannya. Dan salah satu kebutuhan itu adalah penyediaan insektisida. Puntung rokok dipilih dengan pertimbangan bahwa kandungan nikotin adalah kadar yang ada di daun tembakau yang notabene merupakan tanaman para petani.
Cara membuat peptisida/insektisida puntung rokok :
A.BAHAN YANG HARUS DISIAPKAN :
1.Puntung roko 100 gram
2. Botol Aqua bekas ukuran 600 ml
3. Air sumur
B.CARA PEMBUATAN :
1.Masukan puntung rokok kedalam botol bekas air mineral tadi lalu tutup rapat
2. diamkan selama 7 hari sampai 10 hari didalam botol
Cara Penggunaan :
Setelah jadi saring puntung roko dari tembakunya lalu semprotkan peptisida nabati dari puntung rokok ini ke tanaman dipekarangan rumah kita.
Sobat semut demikanlah postingan saya tentang pemanfaatan puntung rokok sebagi pupuk nabati bagi tanaman,semoga bermanfaat dan selamat mencoba.