Tuesday, 22 November 2011
Kumpulan Rumus Excel: Membuat Aplikasi Mail Merge Word-Excel
Tuesday, 15 November 2011
Pacquiao vs Marquez 3 - Foot Stopper Trick - by Juan Manuel Marquez
Pertandingan seru antara kedua petinju pacquiao Vs marques
dengan 12 ronde pertandingan yang cukup melelah kan kedu
petinju tersebut akhirnya berhasil dimenangan oleh sang petinju
juara dunia pacquiao
Wordpress 2.2.1 Available For Download
Wordpress 2.2.1 Available For Download
WordPress 2.2.1 is now available for download . Wordpress 2.2.1 is a bug fix release for the 2.2 series. Since 2.2 was released a month ago, the WordPress community has been improving fit-and-finish by identifying and fixing those little bugs that can be so annoying and by fine-tuning some small details. The result is a nicely polished 2.2.1 release. Some of the highlighted bug fixes include:
- Atom feed validation fixes
- XML-RPC fixes
- Widget backward compatibility fixes
- Widget layout fixes for IE7
- Page and Text Widget improvements
Unfortunately, 2.2.1 is not just a bug fix release. Some security issues came to light during 2.2.1 development, making 2.2.1 a required upgrade. 2.2.1 addresses the following security vulnerabilities:
- Remote shell injection in PHPMailer
- Remote SQL injection in XML-RPC
- Unescaped attribute in default theme
The upgrade from Wordpress 2.2 to 2.2.1 went smoothly for me. However, I had to go back to the original version of ExecPHP. I had mod the codes in order for ExecPHP to work with 2.2. Since 2.2.1 addressed that bug, my ExecPHP plugin didn’t work until I switch back to the original.
If you’re still on Wordpress 2.1, then now would be the time to upgrade to the latest Wordpress.
Sunday, 6 November 2011
AKURASI SURVEI INDONESIA
"Hasil sementara Pilkada Banten melalui survey Akurasi Survei Indonesia (ASI) yang bekerjasama dengan tim WH Center mencatat hasil real quick count pasangan nomor urut 1 Ratu Atut-Rano Karno sampai pukul 15.50 WIB memperoleh 194.302 suara atau 40,29 persen. Pasangan nomor urut 2 WH-Irna memperoleh 246.867 suara atau sekitar 51,20 persen, pasangan nomor urut 3 Jazuli Juwaeni-Makmun Muzaki meperoleh 41.129 suara atau 8,50 persen," ujar juru bicara pasangan Wahidin-Iran, Jazuli Abdillah di Posko Pemenangan WH-Irna, Sabtu (22/10/2011).
Data survey diambil dari 30 persen suara yang sudah dihitung. Hingga survei dilakukan belum ada hasil final yang diumumkan KPU.
"Total suara sementara ini 30 persen. Hasil real count ini valid karena menggunakan metode detil dan rinci," tuturnya.
Pasangan Ratu Atut Chosiyah-Rano Karno sebelumnya mengumumkan mengungguli pesaingnya dalam Pemilukada Provinsi Banten. Setidaknya itulah hasil penghitungan cepat yang dirilis oleh Jaringan Suara Indonesia (JSI).
Pasangan nomor urut 1 ini mendapat suara sebanyak 49,78 persen. Sedangkan pasangan nomor urut 2, Wahidin Halim-Irna Narulita mendapat 38,17 persen. Pasangan terakhir, Jazuli Juwaeni-Makmun Muzzaki cuma mendapat 12,05 persen.
"Hasil sementara Pilkada Banten melalui survey Akurasi Survei Indonesia (ASI) yang bekerjasama dengan tim WH Center mencatat hasil real quick count pasangan nomor urut 1 Ratu Atut-Rano Karno sampai pukul 15.50 WIB memperoleh 194.302 suara atau 40,29 persen. Pasangan nomor urut 2 WH-Irna memperoleh 246.867 suara atau sekitar 51,20 persen, pasangan nomor urut 3 Jazuli Juwaeni-Makmun Muzaki meperoleh 41.129 suara atau 8,50 persen," ujar juru bicara pasangan Wahidin-Iran, Jazuli Abdillah di Posko Pemenangan WH-Irna, Sabtu (22/10/2011).
Data survey diambil dari 30 persen suara yang sudah dihitung. Hingga survei dilakukan belum ada hasil final yang diumumkan KPU.
"Total suara sementara ini 30 persen. Hasil real count ini valid karena menggunakan metode detil dan rinci," tuturnya.
Pasangan Ratu Atut Chosiyah-Rano Karno sebelumnya mengumumkan mengungguli pesaingnya dalam Pemilukada Provinsi Banten. Setidaknya itulah hasil penghitungan cepat yang dirilis oleh Jaringan Suara Indonesia (JSI).
Pasangan nomor urut 1 ini mendapat suara sebanyak 49,78 persen. Sedangkan pasangan nomor urut 2, Wahidin Halim-Irna Narulita mendapat 38,17 persen. Pasangan terakhir, Jazuli Juwaeni-Makmun Muzzaki cuma mendapat 12,05 persen.
Friday, 4 November 2011
AFFECK HDR
1. Saya gunakan image dibawah ini.
Anda bisa menggunakan Foto anda sendiri atau bisa mencari Di Google Service keyword "HDR Photo"
Lalu pilih menu Image >> Adjustments >> Level >> Auto >> OK.
Maka akan muncul windows seperti dibawah ini
Jangan lupa Check Boxnya yang saya beri tanda merah.
3. Untuk yang menggunakan Image saya diatas, settnya adalah sebagai berikut :
Shadows - Amount : 50%, Tonal Width : 60%, Radius : 20px
Highlights - Amount : 60%, Tonal Width : 55%, Radius : 30px
Adjustments - Color Correction : -20, Midtone Contrast : +70.
Untuk yang tidak menggunakan image saya diatas, silahkan di sett sesuai keinginan.
Klik OK.
4. Pilih menu Image >> Adjustments >> Selective Color, akan muncul windows seperti dibawah ini.
5. Sebenarnya ini sudah jadi HDR tapi agar terkesan lebih dramatis kita tambahi effect gelap pada pinggir-pinggirnya dengan menggunakan Standard Brush Photoshop.
Pilih Soft Rounds Brush.
Perhatikan gambar dibawah ini.
Ubah Opacitynya menjadi kecil, dibawah 50% sesuai keinginan,
kemudian tekan Ctrl +Shift + N lalu sapukan brush pada bagian pinggir-pinggirnya satu kali sapu,
jadi jangan sampai terputus, ulangi lagi tapi lebih sedikit keluar dari sapuan brush pertama tadi.
Lihat image dibawah ini
Sudah jadi... Cheers...
Demikian brader en sister HDR ala Fara Quinn... Eh ala Ervyn... Haha...
Turorial ini diarsipkan di rizal design kategori Photo Effect
Semoga Bermanfaat
Tuesday, 1 November 2011
SEJARAH TENTANG REMOTE
Sekarang ini televisi udah nggak di monopoli TVRI lagi bro, alias multichanel, jadi orang-orang demokratis dalam memilih chanel kesukaan mereka. Hal ini yang menyebabkan timbulnya ide pembuatan remote televisi, memberi kenyamanan bagi pemirsa untuk gonta-ganti chanel (emangnya betah terus-terusan ganti chanel pake jempol kaki?hehe…). Ada seorang teman nih yang curhat katanya gak bisa nonton TV gara-gara remote-nya rusak…What??? yang rusak sebenarnya Remote atau Mata ya? Sampe gak bisa nonton..hehe…NAH, hal ini yang membuat saya tertarik memposting Remote TV, pengen tau sejarah penemuan n penemu barang yang membuat penilaian chanel televisi berada di ujung jari penonton…. hehe Cekidot!!!
SEJARAH REMOTE TELEVISI Remote Televisi dikembangkan pertama kali oleh Zenith Radio Corp tahun 1950, “Lazy Bones”–merk dagang pertama remote tersebut– dengan lagu iklan “Prest-o! Change-O! Just Press a Button… to Change a Stasiun” dalam pengoperasiannya masih menggunakan kabel yang dihubungkan dengan TV. Inovasi ini kurang mendapat sambutan dari konsumen pada saat itu berhubung kabel yang menjulur antara remote dan TV sering mengakibatkan kaki tersandung (tersandung ato tersanjung ya? Hehe). |
Tahun 1955 Zenith menghilangkan kabel dan menggantinya dengan teknologi cahaya (Flashmatic), dimana seberkas cahaya/sinar dipancarkan dari modul remote untuk mengendalikan sel photo yang terdapat pada TV. Sayangnya sel foto pada TV kurang bisa mengenali mana cahaya yang datang dari remote dan cahaya yang datang dari sumber lainnya, sehingga terkadang ketika ada terkena lampu ruangan/sinar matahari, saluran ato volume pada TV dapat berpindah dengan sendirinya. |
ahun 1956 Robert Adler mengembangkan teknologi baru dengan gelombang ultrasonik (Space commands). Pada modul remote terdapat piezoelektrik penghasil gelombang ultrasonik, sedangkan pada TV tertanam mikrofon yang telah di tune pada frekuensi yang sama. Banyak keluhan dari konsumen bahwa gelombang yang dihasilkan dari remote tersebut mengganggu binatang peliharaan terutama anjing. Kemudian saluran atau volume dapat berpindah sendiri bila ada frekuensi dari alat lain yang senada dengan frekuensi pada TV. Pada dasarnya teknologi ini rentan akan interferensi frekuensi. Penggunaan remote control semakin rumit ketika pada tahun 1970 BBC memperkenalkan moda teletext dengan merk dagang Ceefax pada dunia siaran komersial TV. Teletext membutuhkan teknologi yang dapat menginput data biner pada TV, tidak hanya pemindahan saluran dan volume seperti halnya remote TV terdahulu. Kita di Indonesia juga sempat mengenal teletext pada medio 90-an namun tidak berlangsung lama. Sistem awal Ceefax teletext sendiri masih bergantung pada kabel karena saat itu belum ada teknolgi nirkabel yang mumpuni bagi moda teletext. Baru pada 1977, ITT mengembangkan teknologi remote control menggunakan sinar infra merah. Sistem ini masih terus digunakan sampai saat ini dan ITT protocol menjadi sistem standar bagi penggunaan bentuk telekomunikasi yang menggunakan sinar inframerah. |
Bicara tentang remote TV, tak mungkin melupakan jasa seorang ahli fisika bernama Robert Adler. Dialah orang yang berjasa menciptakan alat yang bukan saja membuat praktis dalam menonton televisi, tapi juga mempengaruhi peradaban umat manusia. Remote control temuan Adler diperkenalkan setengah abad silam, tepatnya pada tahun 1956, saat ia menjabat Direktur Riset Zenith Electronics, produsen televisi AS. Remote control bernama Space Command itu lahir ketika bangsa AS memasuki era emas pertelevisian, ketika fungsi televisi mengalami perubahan dari semula barang luks (mewah) menjadi sumber informasi dan hiburan masyarakat.
Memang, ketika pertama diluncurkan, Space Command tergolong bukan gadget yang “nyaman” jika diukur dengan standar zaman sekarang. Bagaimana tidak, beratnya saja hampir 1 kg (sekitar 8 ons), sementara harganya yang mencapai 100 dolar AS kala itu, setara dengan sepertiga harga pesawat televisi. Namun demikian, temuan remote control Space Command tercatat sebagai state of the art dan puncak penampilan dari sebuah pencarian yang panjang.
Harus diakui pula, Robert Adler bukanlah orang pertama yang menemukan remote control. Lebih tepat ia sebagai penyempurna atas temuan sebelumnya yang juga diluncurkan oleh Zenith dengan berbagai macam kelemahan.
Di sinilah konsep remote control Adler masuk. Berbeda dengan prinsip kerja remote hasil gagasan Polley, remote control Adler yang diberi nama Space Command menggunakan ultrasonik atau suara frekwensi tinggi yang dihasilkan dengan cara menekan tombol yang terbuat dari lempengan aluminium tipis. Alat ini tak butuh baterai dan dikenal sebagai “the clickers” karena tidak berisik. Kampanye atau promosinya cukup menarik, “Nothing between You and The Set, but Space” (Tak ada apapun antara Anda dan pesawat televisi, kecuali Space (ruang).” Remote ini dengan cepat menggantikan Flashmatic dan teknologi ini menjadi standar industri pertelevisian hingga tahun 1980-an, ketika sinyal infra merah menjadi standar remote yang baru. Siapa Robert Adler?
Robert Adler lahir di Wina pada tanggal 4 Desember 1913 dari sebuah keluarga kelas menengah yang mapan dari Austria. Ibunya adalah seorang dokter dan ayahnya ahli sosiologi. Setelah mendapat gelar PhD dalam bidang fisika dari Universitas Wina tahun 1937—saat NAZI menganeksasi Austria—ia kemudian berpindah-pindah dari satu negara ke negara lain, mulai dari Belgia, Inggris hingga akhirnya ke AS pada tahun 1941. Ia langsung bergabung dengan Zenith Electronics di Chicago, yang memberinya keleluasaan mengejar projek apa pun yang dia inginkan.
Selama PD II Adler bekerja pada bagian oskilator frekuensi tinggi dan filter elektro mekanik radio pesawat terbang. Usai PD II ia meneruskan pekerjaan pada teknologi televisi, di mana ia mampu menemukan sejumlah peralatan dan berjasa dalam revolusi petelevisian. Adler memelopori penggunaan teknologi penggunaan tabung hampa udara bercahaya yang meningkatkan kualitas transmisi audio televisi. Ia juga menjadi pelopor dalam pengembangan teknologi gelombang akustik permulaan yang menjadi dasar bagi pengembangan teknologi layar sentuh (touch screen).
Dalam kiprahnya selama 60 tahun di Zenith, mulai dari sebagai direktur riset dan menjadi konsultan lepas setelah ia pensiun pada tahun 1979, Adler telah mengantongi lebih dari 180 paten. Meskipun remote control adalah puncak temuan yang mengantarkannya pada ketenaran, ia mengaku bangga atas temuan lainnya.
Atas kerja keras dan prestasinya, berbagai penghargaan pun dianugerahkan kepada Adler. Atas temuan remote control Space Command, Adler menerima anugerah Outstanding Technical Achievement Award 1958 dari Institute of Radio Engineers atau sekarang dikenal dengan the Institute of Electronical and Electronics Engineerra (IEEE). Adler juga menerima anugerah dari IEEE berupa Outstanding Technical Paper Award tahun 1974, atas tulisannya berjudul “An Optical Video Dsc Player for NTSC Receivers”, yang merupakan presentasi awal atas kerjanya, yang kemudian dikenal dengan video cakram digital (digital video disc, DVD). Penghargaan lainnya adalah Edison Medal 1980 dan Ultrasonic Achievement 1981. Edison Medal adalah penghargaan tahunan yang diberikan kepada orang dalam kariernya berjasa dalam ilmu kelistrikan, rekayasa listrik, dan seni listrik.
Berkaitan dengan televisi dan remote control, ada yang unik dalam diri Adler. Di rumahnya ia hanya punya tiga remote control lebih sedikit dari jumlah remote control yang ada di rumah keluarga AS, yang rata-rata memiliki sedikitnya empat remote control. Soal televisi, saat bicara pada The Chicago Tribune pada tahun 1996, Adler berkata, “Aku hampir tak pernah menyalakan televisi dan berselancar channel (dengan remote control)”..